Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Barotrauma di Pesawat Terbang

 

Minggu lalu saya dapat 'rezeki' untuk survey meteorologi beruntun di beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari Padang, terus langsung ke ujung timur di Biak, terus Makassar dan balik lagi ke Jakarta. Praktis saya bisa naik pesawat terbang sampai 5 kali dalam seminggu (rekor terbanyak sampe saat ini emoticon). Waktu itu 4 kali naik Garuda Indonesia dan sekali naik Lion Air.

Mulai dari Jakarta-Padang-Jakarta-Biak, semua berjalan seperti biasa. Pada saat keberangkatan dari Biak ke Makassar saya mendapat pengalaman terburuk sepanjang sejarah saya naik pesawat terbang. Waktu itu saya memang kebetulan sedang flu semalam sebelumnya. Pesawat juga delay hampir 5 jam karena telat datang dr Jakarta (tol bandara banjir).

Sewaktu pesawat take-off nggak ada kejadian aneh, nah ketika pilot mulai menurunkan ketinggian pesawat untuk landing baru ada yg janggal. Saat itu telinga rasanya disumpal oleh sesuatu sehingga saya kesulitan mendengar suara apapun dalam kabin. Berdasarkan pengalaman selama saya naik pesawat, saya berusaha menguap atau melakukan gerakan mengunyah untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga dalam dan telinga luar. Tapi kali ini semua yg saya lakukan sia-sia, telinga saya nggak bisa 'nge-pop' dan saya makin budek dibuatnya. Begitu pesawat bersiap mendarat, tiba-tiba rasa sakit menyerang kedua telinga saya. Saya belum pernah mengalami kejadian ini sebelumnya, dan walaupun saya berusaha menutupi kedua telinga saya, sakitnya nggak hilang-hilang sampai pesawat mendarat di Bandara.

Begitu tiba di darat, perasaan jd aneh banget. Kedua telinga saya jadi sulit mendengar suara di sekeliling saya. "Wah, jadi budek nih", pikir saya, sambil berdoa semoga semua ini hanya sementara.

Keesokan harinya, saya mengalami hal yg sama ketika pulang dari Makassar-Jakarta. Malah mungkin lebih parah dari sebelumnya. Telinga kanan saya 'budek' hampir dua hari. Telinga kiri malah lebih parah, budeknya baru mau sembuh hari ini. Saya sampai sempat punya rencana pergi ke dokter spesialis THT kalo budeknya nggak sembuh-sembuh sampe hari minggu. Untungnya sekarang sudah baikan.

Jadi, sekedar berbagi pengalaman dengan teman-teman yg akan berpergian dengan pesawat udara ;

  1. Kalo lagi sakit Flu lebih baik ditunda dulu penerbangannya sampe anda sembuh. Bukan hanya karena anda akan menyebarkan virus-virus flu kepada penumpang lain di kabin, anda juga bisa mengalami peristiwa menyakitkan yg saya ceritakan di atas.
  2. Kalo memang nggak bisa ditunda, bawa masker untuk menutupi hidung dan mulut.
  3. Bawa earplug untuk membantu telinga menyesuaikan tekanan udara ketika akan take-off atau landing (tp saya nggak tau kalo barang ini ada atau dijual di Indonesia). Kalo nggak ada, pake aja kapas untuk menyumbat telinga, jangan lepaskan mulai dari pesawat takeoff sampe landing.
  4. Kunyahlah sesuatu ketika pesawat akan take-off atau landing untuk membantu penyesuaian tekanan udara dalam telinga. Permen yg biasa dibagikan pramugari sebelum take-off sebenarnya adalah untuk tujuan ini. Kalo kebetulan naik pesawat dari maskapai yg 'murah', lebih baik anda sudah mempersiakan permen-permen ini sebelumnya (karena nggak akan dikasih sama pramugari).
  5. Kalo permen nggak ada juga, anda bisa menguap atau melakukan gerakan mengunyah ketika pesawat take-off atau landing, sampai anda merasakan udara ditelinga anda 'nge-pop'.
  6. Anda juga bisa mencoba teknik yg disebut 'Valsalva Maneuver', yakni menutup/menjepit kedua hidung dengan tangan, dan dengan mulut tertutup rapat, cobalah menghembuskan udara melalui hidung sampai telinga anda 'nge-pop'. Lakukan dengan perlahan dan hati-hati, kalau anda menghembus terlalu kencang, bisa-bisa gendang telinga anda pecah.
  7. Kalo anda mengalami 'budek' dan telinga berdenging sampe lebih dari 3 hari, segera hubungi dokter.
Images taken from : http://www.aurorahealthcare.org

Yorum Gönder

0 Yorumlar